Nganjuk, – Kuasa hukum Joko Santoso, Harly, resmi mengajukan surat pelaporan dugaan tindak pidana yang melibatkan PT Borneo Jaya Sakti ke Polres Nganjuk. Langkah ini diambil setelah adanya arahan dari Kasat Reskrim Polres Nganjuk, AKP Julkifli Sinaga, S.I.K., yang menyarankan pencabutan laporan sebelumnya agar dapat diajukan kembali dengan prosedur yang lebih tepat. (16/2/2025)
Setelah memenuhi arahan tersebut, Harly kembali melayangkan surat pelaporan yang diterima secara resmi oleh Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Nganjuk pada Sabtu (15/2/2025). Surat tersebut ditujukan langsung kepada Kapolres Nganjuk, AKBP Siswantoro, S.I.K., M.H., dengan permohonan agar laporan ditindaklanjuti oleh Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Nganjuk.
Alasan Permohonan Pengalihan ke Unit Tipikor
Dalam suratnya, Harly mengajukan tiga pertimbangan utama terkait penanganan kasus ini:
1. Efisiensi Penanganan Kasus – Mengingat dugaan kasus ini memiliki aspek yang lebih relevan dengan kompetensi Unit Tipikor, pengalihan diharapkan dapat mempercepat proses penyelidikan.
2. Pengalaman Unit Tipikor – Unit Tipikor dianggap lebih berpengalaman dalam menangani kasus-kasus serupa dibandingkan Unit Pidana Umum (Pidum) maupun Unit Pidana Khusus (Pidsus).
3. Kelanjutan Proses Hukum – Berdasarkan Laporan Polisi No. STTLP/B/9/II/2025/SPKT/Polres Nganjuk, Polda Jatim, Unit Tipikor diharapkan dapat langsung menangani kasus ini tanpa melemparkan penanganannya ke unit lain.
Harly menegaskan bahwa Polres Nganjuk harus bertindak secara profesional dan objektif dalam menangani kasus ini, tanpa intervensi dari pihak mana pun. "Kami berharap kepolisian tetap tegak lurus dalam penegakan hukum, tanpa terpengaruh tekanan eksternal," ujar Harly.
Kasus ini masih dalam tahap awal penyelidikan, dan pihak pelapor berharap ada transparansi serta langkah konkret dalam penanganannya. Publik akan terus memantau perkembangan kasus ini guna memastikan keadilan ditegakkan tanpa kompromi.
(Redaksi)
