Nganjuk, 16 Oktober 2024 – Pelaksanaan debat pertama calon Bupati Nganjuk yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nganjuk menuai keluhan dan kekecewaan dari sejumlah warga.
Debat yang seharusnya menjadi sarana untuk memperkenalkan visi, misi, dan program para calon Bupati kepada masyarakat, ternyata tidak dapat diakses dengan mudah oleh sebagian besar warga, terutama mereka yang tidak memiliki akses internet atau perangkat televisi yang mendukung.
Debat yang berlangsung di Surabaya ini hanya dapat diakses melalui saluran YouTube KPU Nganjuk dan televisi JTV. Hal ini menyulitkan banyak warga, terutama di wilayah pedesaan, yang tidak memiliki akses internet yang memadai atau televisi digital yang bisa menampilkan saluran tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh Slamet, seorang warga Ngronggot, dirinya merasa kecewa karena tidak dapat menyaksikan debat tersebut. "Di rumah saya, saluran televisi tidak terjangkau, dan jaringan internet juga sangat terbatas. Akibatnya, saya tidak bisa melihat langsung bagaimana calon-calon Bupati ini menyampaikan program-program mereka," ujarnya.
Rudi, seorang warga dari Loceret, Nganjuk, juga menyayangkan pelaksanaan debat yang dianggap kurang memperhatikan kondisi masyarakat yang terbatas dalam hal akses teknologi. "Debat ini penting untuk mengetahui visi misi para calon Bupati, tetapi KPU Nganjuk sepertinya tidak memikirkan bagaimana cara agar masyarakat yang tidak punya akses internet bisa ikut melihat dan menilai langsung. Ini sangat disayangkan," kata Rudi.
Kekecewaan ini semakin terasa mengingat banyaknya masyarakat kecil yang menginginkan informasi yang jelas tentang calon Bupati, namun tidak mendapat kesempatan yang adil untuk menyaksikan debat tersebut. Masyarakat berharap agar dalam debat-debat berikutnya, KPU Kabupaten Nganjuk dapat menyediakan saluran yang lebih mudah diakses oleh semua kalangan, baik melalui televisi lokal yang umum dijangkau maupun dengan memperluas jangkauan internet.
Dengan adanya kritik ini, diharapkan pihak KPU Kabupaten Nganjuk dapat mengevaluasi pelaksanaan debat di masa mendatang, agar semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali, dapat memperoleh informasi yang setara dalam menentukan pilihan mereka pada pemilihan kepala daerah mendatang.
