Nganjuk – Bencana tanah longsor melanda Dusun Tiling, Desa Bendolo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, pada Rabu (28/1/2025) malam setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak pukul 15.00 WIB. Kejadian ini menyebabkan bagian dapur rumah milik seorang warga bernama Parni tertimpa material longsor setinggi 4 meter dengan lebar 20 meter. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Respons Cepat Tim Gabungan
Menanggapi bencana tersebut, tim gabungan dari Polsek Sawahan, Koramil, pemerintah desa, serta warga setempat bergerak cepat melakukan evakuasi dan pembersihan material longsor. Kapolsek Sawahan AKP Winih, S.H., mengungkapkan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani dampak longsor.
"Begitu mendapat laporan dari warga, kami langsung berkoordinasi dengan Koramil dan perangkat desa untuk mengerahkan personel dalam kerja bakti membersihkan material longsor. Alhamdulillah, berkat gotong royong semua pihak, akses jalan yang sempat tertutup kini sudah kembali normal," jelas AKP Winih.
Kapolres Nganjuk AKBP Siswantoro, S.I.K., M.H., mengapresiasi kecepatan dan sinergi Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) dalam menangani bencana ini. Ia juga menegaskan pentingnya kewaspadaan masyarakat, mengingat curah hujan masih tinggi dan potensi longsor susulan bisa terjadi.
"Kami mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor, untuk selalu waspada, terutama saat hujan deras berlangsung dalam waktu lama. Jika melihat tanda-tanda longsor seperti retakan tanah atau pohon miring, segera laporkan ke pihak berwenang agar tindakan pencegahan bisa dilakukan lebih dini," ujar AKBP Siswantoro pada Kamis (30/1/2025).
Faktor Penyebab dan Mitigasi Longsor
Menurut keterangan perangkat desa, lokasi Dusun Tiling memang tergolong daerah rawan longsor karena struktur tanah yang labil dan kemiringan lereng yang cukup curam. Hujan deras yang terjadi selama berjam-jam memperparah kondisi tanah hingga akhirnya longsor terjadi.
Sebagai langkah mitigasi, pemerintah desa bersama pihak kepolisian dan TNI akan menggalakkan sosialisasi kepada warga mengenai upaya pencegahan tanah longsor. Beberapa langkah yang disarankan antara lain menanam tanaman berakar kuat di lereng-lereng curam, membuat saluran air yang baik untuk menghindari genangan, serta melakukan pemantauan rutin terhadap kondisi tanah di wilayah rawan.
Pihak berwenang juga berencana untuk berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk guna menyiapkan langkah antisipasi lebih lanjut, termasuk kemungkinan relokasi warga yang tinggal di titik-titik berisiko tinggi.
Kesigapan Aparat dan Solidaritas Warga
Kecepatan respons dalam penanganan bencana ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat. Warga mengaku terbantu dengan koordinasi yang baik antara kepolisian, TNI, dan pemerintah desa. Gotong royong menjadi kunci dalam proses pembersihan material longsor, sehingga dampak bencana bisa segera diatasi.
"Kami sangat berterima kasih kepada pihak kepolisian, TNI, dan pemerintah desa yang cepat tanggap. Longsor ini sempat membuat kami khawatir, tapi dengan adanya bantuan ini, kami merasa lebih tenang," ujar salah satu warga Dusun Tiling.
Dengan meningkatnya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap kemungkinan bencana susulan. Pemerintah dan aparat keamanan akan terus melakukan pemantauan dan siap memberikan bantuan jika terjadi keadaan darurat.
Berita ini memberikan gambaran lebih terperinci mengenai kejadian longsor di Dusun Tiling, termasuk faktor penyebab, langkah mitigasi, serta sinergi antara aparat dan masyarakat dalam menangani bencana.