Nganjuk, – Puluhan kepala desa se-Kabupaten Nganjuk bersama Bupati Kang Marhaen mendatangi Kantor Bulog Cabang Kediri yang berada di wilayah Candi, Nganjuk. Kedatangan mereka untuk meminta kejelasan terkait kebijakan penyerapan gabah petani yang dinilai masih menyulitkan. (24/3/2025)
Para kades menuntut Bulog agar mematuhi instruksi Presiden Prabowo yang menetapkan harga pembelian gabah petani sebesar Rp 6.500 per kilogram. Namun, dalam praktiknya, banyak petani di Nganjuk yang kesulitan menjual gabah ke Bulog dan akhirnya terpaksa menjual ke tengkulak dengan harga lebih rendah.
Menanggapi hal ini, Kepala Cabang Bulog Kediri, Imam Mahdi, menjelaskan bahwa hingga saat ini Bulog telah menyerap gabah petani melebihi target yang telah ditetapkan pemerintah. “Meskipun sudah melebihi target, Bulog tetap berkomitmen untuk terus melakukan penyerapan gabah hingga akhir April 2025,” ujarnya.
Namun, pernyataan tersebut belum sepenuhnya memuaskan para kades dan petani. Ketua Asosiasi Kepala Desa, Dedy Nawan, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kebijakan penyerapan gabah ini. “Kami ingin kepastian bahwa Bulog benar-benar menyerap gabah petani sesuai ketentuan. Jika dalam waktu dekat tidak ada realisasi, kami dan para petani akan kembali mendatangi Bulog,” tegasnya.
Para kades juga meminta Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk mengevaluasi kinerja Kepala Bulog Kediri. “Jika tidak bisa menjalankan tugas dengan baik, lebih baik dicopot,” tambah salah satu kades yang hadir.
Aksi ini mencerminkan keresahan para petani di Kabupaten Nganjuk yang berharap ada solusi nyata dalam sistem penyerapan gabah, sehingga mereka tidak lagi dirugikan oleh harga pasar yang tidak stabil. (sr)