Nganjuk – Program pemerintah yang seharusnya mulia, Makan Bergizi Gratis (SPPG), justru diduga dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan pribadi.
Di wilayah Jatipungur, Kecamatan Lengkong, Nganjuk, terkuak adanya praktik perekrutan tenaga kerja SPPG dengan dalih harus membayar “biaya administrasi” fantastis. Nominalnya bervariasi, mulai dari Rp200 ribu, Rp300 ribu, bahkan mencapai Rp7 juta untuk posisi satpam, dan lebih parah lagi ada yang dimintai hingga Rp10 juta!
Salah satu korban, YJ, warga Kecamatan Baron, mengaku kecewa berat. Ia sudah menyetorkan uang, namun hanya dijanjikan tanpa kepastian kerja.
“Saya kesal, dijanjikan terus sama owner. Katanya nunggu ACC dari atasan, tapi kok aneh, wong katanya ini program mandiri kok harus menunggu ACC,” ungkap YJ dengan nada geram.
Dugaan pelaku penipuan disebut-sebut bernama Yusuf, warga Jatipungur. Saat dikonfirmasi, Yusuf mengaku masih berada di Malang. Ia berkilah hanya bisa mengembalikan setengah dari uang yang sudah disetor korban.
“Separoh sudah kami kembalikan, sisanya dipakai untuk beli seragam, KTA, dan bayar hutang. Jadi tidak bisa dikembalikan semua,” jelasnya.
Kasus ini sontak memicu keresahan masyarakat. Program pemerintah yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat malah ditunggangi praktik kotor yang diduga merugikan banyak orang. Warga berharap aparat penegak hukum segera turun tangan membongkar dugaan penipuan ini sebelum semakin banyak korban berjatuhan.
Apakah ini modus baru berkedok program pemerintah? Atau ada jaringan besar di baliknya? Publik menanti langkah tegas aparat!, (Sr)
