Nganjuk – Warga Nganjuk kembali digemparkan! Tumpukan misterius yang diduga limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ditemukan berserakan di jalur by pass Sukomoro. Bau menyengat yang menusuk hidung membuat masyarakat resah dan ketakutan akan dampak mematikan bagi kesehatan serta lingkungan.
Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, tak tinggal diam. Kamis (25/9/2025) sore, ia langsung turun gunung meninjau lokasi pembuangan liar tersebut. Dengan wajah serius, Bupati Marhaen menduga kuat limbah berbahaya ini adalah sisa aluminium beracun.
“Baunya sangat menyengat, jelas ini limbah berbahaya. Ada delapan titik laporan masuk ke saya. Kalau dilihat polanya, ini bukan kebetulan, tapi sengaja dibuang. Kami akan laporkan ke aparat hukum dan usut tuntas, termasuk kemungkinan asal limbah dari luar Nganjuk,” tegasnya.
Kasus ini disebut bukan kali pertama. Modus pembuangan liar limbah beracun sudah berulang sejak beberapa tahun lalu. Bupati pun memperingatkan masyarakat agar tidak terkecoh dengan bentuk limbah yang mirip semen atau pupuk, karena bisa sangat membahayakan nyawa.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Nganjuk, Sujito, menegaskan pihaknya sudah bergerak cepat. Lokasi berbahaya itu langsung dipasang garis batas dan ditutup terpal untuk menghindari kontak masyarakat. “Dugaan awal memang limbah B3, tapi kepastian menunggu uji laboratorium. Kami sudah koordinasi dengan DLH Jawa Timur dan aparat hukum. Warga dilarang mendekat, karena efeknya bisa sangat fatal,” tegasnya.
Pemkab Nganjuk berjanji akan menghajar pelaku pembuangan liar ini tanpa ampun. Hasil investigasi laboratorium segera diumumkan ke publik.
Masyarakat diminta waspada! Limbah beracun bukan hanya merusak tanah dan air, tapi juga bisa menjadi bom waktu bagi kesehatan warga Nganjuk. (sr)