Nganjuk — Pembagian Bantuan Langsung Tunai Sosial (BLTS) di lingkungan Jetis, Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjung Anom, pada Rabu (27/11/2025) mendadak menuai kegaduhan. Warga dari 9 RT yang menerima bansos mengaku bantuan mereka dipotong Rp100.000, tanpa alasan yang jelas.
Seorang narasumber berinisial D, yang berhasil dikonfirmasi, mengungkapkan bahwa pemotongan tersebut dilakukan sebelum dana diserahkan kepada warga.
“Segala macam bantuan dipotong Rp100.000 oleh RT, kemudian disetorkan langsung ke Pak Mino,” ujarnya tegas.
Ketika ditanya lebih jauh mengenai tujuan pemotongan itu, D menegaskan bahwa tidak ada penjelasan resmi dari pihak RT maupun aparat lingkungan.
“Kami tidak tahu untuk apa. Tidak ada pemberitahuan sama sekali,” tambahnya.
Situasi makin janggal ketika selama dua hari berturut-turut setelah pembagian bansos, rumah RT yang disebutkan dalam laporan warga selalu dalam keadaan tertutup. Upaya klarifikasi dari masyarakat dan awak media tak membuahkan hasil, memunculkan dugaan bahwa pihak terkait sengaja menghindar.
Warga kini berharap pihak kelurahan maupun pemerintah kecamatan segera turun tangan untuk mengusut dugaan pemotongan ilegal ini, agar penyaluran bantuan berjalan transparan dan tidak merugikan masyarakat miskin yang seharusnya mendapatkan hak penuh. (amin)
