Nganjuk, – Upaya cepat aparat kepolisian Nganjuk berhasil menggagalkan potensi kerusuhan yang dipicu oleh konvoi besar-besaran para penggembira perguruan silat IKSPI Kera Sakti yang hendak menuju Madiun pada Kamis dini hari. Sebanyak 69 orang dan 37 sepeda motor berhasil diamankan dalam operasi penyekatan tersebut. (24/4/2025)
Penindakan dilakukan setelah aparat menerima laporan masyarakat terkait konvoi sepeda motor dalam jumlah besar yang meresahkan pengguna jalan. Aksi penyekatan yang dilakukan aparat Polres Nganjuk berhasil mengamankan sejumlah barang berbahaya seperti ketapel, tongkat sepanjang satu meter, dan botol-botol minuman energi yang diduga dirakit menjadi bom molotov.
Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso menegaskan bahwa tindakan tegas ini merupakan wujud komitmen menjaga keamanan wilayah, sebagaimana telah disepakati dalam rapat koordinasi bersama pimpinan perguruan silat se-Kabupaten Nganjuk.
“Kami tidak akan kompromi terhadap potensi gangguan kamtibmas. Semua pihak harus peduli dan berperan menjaga kondusivitas,” ujar AKBP Henri.
Wakapolres KOMPOL Andria Diana Putra mengungkapkan bahwa awal mula penindakan terjadi saat petugas menemukan kerumunan mencurigakan di sekitar Tugu Adipura. Setelah didekati, kelompok tersebut melarikan diri dan sempat terjadi aksi kejar-kejaran hingga ke sejumlah titik strategis di wilayah Nganjuk.
Dari hasil operasi, diketahui para pemuda dan pemudi tersebut berasal dari berbagai kota, antara lain Jember, Kediri, Lamongan, Surabaya, hingga Sidoarjo. Polisi memastikan tindakan lanjut akan dilakukan secara persuasif dengan menyerahkan mereka kepada orang tua masing-masing disaksikan perangkat desa setempat.
Sementara itu, aparat masih terus melakukan penyekatan di sejumlah titik sebagai langkah antisipatif hingga prosesi pengesahan warga baru IKSPI di Madiun selesai dan situasi benar-benar kondusif.