Nganjuk, – Sebuah jembatan penghubung antara Kecamatan Rejoso dan Kecamatan Bagor yang terletak di Desa Mungkung, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, mengalami kerusakan parah dan ambrol sebelum sempat diresmikan. Pembangunan proyek jembatan yang dikerjakan oleh CV Arkananta dengan dana alokasi khusus (DAK) Kabupaten Nganjuk senilai Rp 9.293.766.000 ini diduga menjadi sorotan publik setelah kerusakan besar terjadi.
Jembatan yang baru saja selesai dibangun tersebut ambrol diduga akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat, menyebabkan banjir dan beban air yang tidak mampu ditahan oleh struktur jembatan. Selain itu, penahan TPT (Tembok Penahan Tanah) yang ada juga terlihat miring ke arah sungai, menambah kekhawatiran warga tentang kelayakan pembangunan tersebut.
Warga setempat memberikan berbagai tanggapan mengenai peristiwa tersebut. Suwito, salah satu warga Desa Mungkung, menyatakan bahwa selain kemungkinan kerusakan akibat arus air yang besar, ia mencurigai bahwa kualitas pekerjaan jembatan tersebut tidak memadai. “Jembatan ini adalah jalan umum yang harus digunakan untuk waktu yang lama. Jadi, harus dibangun dengan kuat dan berkualitas. Kalau sudah seperti ini, harus segera diperbaiki,” ujarnya dengan nada kecewa.
Pihak pelaksana proyek, Khoirul, menyampaikan bahwa kerusakan tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi, yang menyebabkan debit air yang besar masuk ke area jembatan. “Kemarin hujan sangat deras, dan air yang masuk terlalu banyak. Proyek ini masih dalam masa pemeliharaan, jadi kami akan langsung menangani perbaikan ini. Kami akan berkoordinasi dengan pihak pengawas untuk penanggulangan lebih lanjut,” jelas Khoirul saat dikunjungi di lokasi.
Terkait dengan insiden ini, Onny, Kepala Bidang Bina Marga di Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk, membenarkan bahwa jembatan tersebut memang mengalami kerusakan dan pihaknya segera melakukan inspeksi ke lokasi. “Kami sudah melakukan sidak ke lokasi jembatan yang rusak. Karena proyek ini masih dalam masa pemeliharaan, kami akan segera melakukan perbaikan agar jembatan dapat berfungsi dengan baik dan aman,” ujar Onny melalui sambungan telepon.
Pembangunan jembatan yang menggunakan anggaran dari DAK ini, yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar kecamatan, kini menghadapi masalah serius yang perlu segera ditangani. Warga pun berharap agar kualitas konstruksi ditingkatkan untuk memastikan jembatan tersebut dapat bertahan lama dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat sekitar.
Sementara itu, pihak berwenang masih melakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kerusakan ini dan mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan.
penulis Amin