Nganjuk — Pemerintah Kabupaten Nganjuk kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan karakter dan kehidupan spiritual generasi muda melalui penyaluran bantuan hibah insentif kepada 430 guru Sekolah Minggu atau pembina iman. Kegiatan ini digelar di Pendopo KRT Sosrokoesomo dan berlangsung dengan penuh khidmat. (8/12/2025)
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Ketua TP PKK Kabupaten Nganjuk, jajaran Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Badan Kesbangpol, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nganjuk, Ketua FKUB, Ketua BKSG-KK, Ketua PGPI, serta seluruh penerima hibah.
Kepala Bagian Kesra Setda Nganjuk, Imam Baidowi, dalam laporannya menyampaikan bahwa dasar hukum penyaluran hibah ini mengacu pada Peraturan Kabupaten Nganjuk Nomor 42 Tahun 2003 tentang tata cara hibah dan bansos yang telah diperbarui melalui Peraturan Nomor 12 Tahun 2025.
Pada tahun ini, Pemkab Nganjuk mengalokasikan anggaran sebesar Rp666.320.000, yang terdiri atas insentif masing-masing sebesar Rp1.500.000 untuk para pembina iman, serta bantuan biaya operasional senilai Rp21.320.000. Dana tersebut disalurkan melalui PGPI Kabupaten Nganjuk dan menjangkau 82 sekolah serta lembaga keagamaan di seluruh wilayah Kabupaten Nganjuk.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Nganjuk kepada perwakilan guru Sekolah Minggu. Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Kang Marhaen menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi para pembina iman dalam membimbing anak-anak sejak usia dini.
“Peran guru Sekolah Minggu sangat besar dalam membentuk akhlak dan karakter anak. Mereka tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai moral dan spiritual,” ujar Kang Marhaen.
Ia juga menegaskan bahwa Pendopo Kabupaten Nganjuk merupakan rumah besar untuk seluruh umat beragama, yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan tanpa perbedaan.
“Pendopo ini milik seluruh masyarakat Nganjuk. Di sini, kita rawat persatuan dan keberagaman sebagai kekuatan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati turut memaparkan sejumlah kebijakan strategis Pemkab Nganjuk di bidang pembangunan sumber daya manusia, di antaranya jaminan BPJS Kesehatan bagi seluruh warga, beasiswa bagi siswa berprestasi dan kurang mampu, serta kebijakan nol rupiah dalam proses kenaikan pangkat ASN.
“Semua ini kami lakukan agar masyarakat Nganjuk sehat, sejahtera, dan memiliki kesempatan yang sama untuk maju,” tegasnya.
Kang Marhaen juga mengajak seluruh pembina iman untuk terus memperkuat pendidikan karakter di lingkungan gereja sebagai bekal anak-anak menghadapi masa depan.
“Anak-anak tidak cukup hanya cerdas secara akademik, tetapi juga harus memiliki mental yang kuat, etika yang baik, dan karakter yang kokoh,” pesannya.
Menutup sambutannya, Kang Marhaen mengingatkan filosofi Anjuk Ladang sebagai simbol tanah kemenangan, yang berarti bahwa generasi Nganjuk memiliki potensi besar untuk meraih keberhasilan.
“Anak-anak Nganjuk harus tumbuh dengan semangat juara dan mental pemenang,” pungkasnya.
Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan penyampaian ucapan terima kasih kepada seluruh pembina iman atas kontribusi mereka dalam memperkuat kerukunan umat beragama serta meningkatkan kualitas generasi muda di Kabupaten Nganjuk. (sr)





